Tuesday, May 26, 2015

TELEPON

*** Warning khusus 18 Th keatas
***
Tumini adalah Seorang
perempuan muda lugu dgn ragu-
ragu masuk ke Wartel 24 jam,
sekitar tengah malam. Tumini
kemudian berbicara dengan Parjo
penjaga wartel.
Tumini . : “Pak, saya mau telpon
ibu saya di kampung, tapi saya
tdk punya uang.”
Parjo : “Wah, mana bisa pake
telpon tapi tidak bayar.”
Tumini. : “Tapi ini penting sekali.”
Parjo : “Ya, itu kan masalah anda
pribadi, tetapi kalau telpon di sini
ya harus bayar.”
Tumini. : “Tolonglah pak, ini
benar-benar penting. saya mau
melakukan apa saja yg penting.


Saya harus bisa telpon ibu saya di
kampung.”
Parjo berpikir sebentar dan
melihat Tumini yg msh muda lugu
itu, timbullah pikiran mesumnya.
Parjo : “Benar ya, saya bisa bantu
mbak untuk telpon ke kampung,
tapi mbak harus mau mengikuti
kemauan saya !”
Tumini kemudian dengan ragu
menganggukkan kepalanya tanda
setuju.
Parjo : “Mbak, ikut saya ke
belakang.”
Sesampainya di belakang.
Parjo : “Sekarang mbak harus
jongkok.”
Sambil berdiri dihadapan si
Tumini, Parjo kemudian membuka
celananya dan mengeluarkan
“burung”nya tepat didepan wajah
Tumini yg dalam posisi jongkok.
Parjo : “Ayoooo….” (katanya
dengan tidak sabar). Tumini
kemudian dengan ragu dan
perlahan menggenggam
“burung” nya Parjo.
Parjo yg sudah BT (birahi tinggi)
dan mulai habis batas
kesabarannya.
Parjo : “Ayoooo cepat. Tunggu
apa lagi ? Kamu mau telpon
tidak ? ”
Tumini dgn gemetar mendekati
“burung” dalam genggamannya
dan berkata : “Hallo…Hallo…,ini ibu
ya?
Wakakkakakka

No comments: