Friday, March 25, 2016

AGAMA PARMALIM AGAMA TERAKHIR WARISAN LELUHUR BATAK TOBA

"Batak Parmalim" Penganut Agama
Yahudi Terakhir di Tano Batak?
KOMPASIANA ADALAH MEDIA WARGA, SETIAP KONTEN DIBUAT OLEH DAN
MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS.
LABEL batakparmalim regional berita
RESPONS : 0
KOMENTAR : 4
13 Oktober 2014 20:27:45 | Diperbarui: 17 Juni 2015 21:11:53 | Dibaca : 9,585 |
Komentar : 4 | Nilai : 0
Ugamo Malim adalah agama asli yang dianut Bangso Batak sebelum agama
Islam, Kristen dan Katolik dianut sebagian besar Batak Toba.
Penganut Ugamo Malim disebut Parmalim, pimpinan tertinggi Ugamo Malim
adalah Raja Sisingamangaraja I-XII. Saat ini Parmalim yang tersisa di Tano Batak
hanya sekitar 10.000 orang. Ugamo Malim terpusat di Huta Tinggi, Laguboti
Kabupaten Tobasa. Pimpinan Parmalim bernama Raja Marnangkok Naipospos,
meneruskan kepemimpinan Raja Sisingamangaraja Sinambela XII.
Yang menarik adalah Ugamo Malim ini memiliki banyak kesamaan dan kemiripan
dengan Agama Yahudi Kuno. Ugamo Malim telah diturunkan dari generasi ke
generasi oleh Leluhur Bangso Batak (30-35 generasi) berdasarkan Tarombo
(Silsilah) yang dimiliki Bangso Batak, satu generasi sekitar 25 tahun.
Ada satu pertanyaan besar yang sampai saat ini yang mengganjal pada sebagian
besar orang-orang Batak Toba, Mengapa Bangso Batak memiliki banyak
kesamaan/kemiripan Budaya dengan Bangsa Israel Kuno ?
Padahal Bangso Batak dan Bangsa Israel Kuno terpisah oleh waktu selama
3500-4000 tahun, dipisahkan oleh jarak puluhan ribu km dan dipisahkan juga oleh
beberapa samudra yang amat luas.
Ada Pepatah Batak Kuno yang mengatakan "Ndang Adong Jolma Manisia Na
Madekdek/Madabu Sian Langit (Banua Ginjang), Na Ruar/Rungkar Sian Toru Ni
Tano, Na Mullop Sian Bagasan Aek Dohot Na Mapultak Sian Bulu. Sude Jolma
Manisia Ingkon Adong Do Mula Dohot Haroroanna" yang artinya :"Tidak ada
satupun manusia yang jatuh dari langit, yang keluar dari dalam tanah, yang muncul
dari dalam air dan pecah dari dalam bambu. Semua manusia pasti memiliki asal
muasal tidak mungkin muncul begitu saja."
Mungkin akan ada yang bertanya, mungkin saja Bangso Batak meniru Budaya dan
Adat Istiadat Bangsa Israel setelah membacanya dari Perjanjian Lama (Alkitab) ?
Mungkin saja, tetapi fakta menyatakan sebaliknya. Penginjil pertama yang datang
ke Tano Batak adalah Munson dan Leyman, mereka tiba di Sibolga pada tahun
1834, 14 tahun setelah "Tinki Ni Pidari" (1815-1820). Tingki Ni Pidari adalah
sebuah jaman yang amat mengerikan bagi Bangso Batak.
Munson dan Leyman gagal mengkristenkan Bangso Batak, bahkan mereka berdua
dinyatakan mati atau menghilang. Menghilangnya Munson dan Leyman inilah yang
memunculkan sebutan "Batak Siallang Jolma" (Orang Batak Pemakan Manusia).
Tidak ada versi cerita yang dapat diverifikasi kebenarannya mengenai hal ini. Tapi
cerita inilah yang selalu digunakan para Penginjil untuk mendiskreditkan Leluhur
Bangso Batak sampai sekarang.
Lalu sekitar 30 tahun kemudian IL. Nomennsen tiba di Tarutung yaitu pada tahun
1862. IL. Nomennsen melakukan pembabtisan pertama pada tahun 1865. Jadi
Kekristenan ada di Tano Batak baru sekitar 150 tahun.
Sedangkan berdasarkan Tarombo (Silsilah) yang ada, Bangso Batak mempunyai
30-35 generasi (1 generasi sekitar 25 Tahun) sekitar 700-850 tahun atau mungkin
saja lebih. Kemiripan budaya Bangso Batak Toba dan Bangsa Israel Kuno tidaklah
mungkin didapat setelah membaca Perjanjian Lama (Alkitab). Salah satunya
adalah Perkawinan dengan Pariban (menikahi putri paman dari pihak ibu), seperti
yang dilakukan Jacob (Es-Rael) menikahi putri pamannya Laban. Jacob
melakukan hal ini sekitar 3900 tahun yang lalu dan Bangso Batak masih
melakukannya sampai sekarang, dan yang lebih aneh lagi, orang-orang Yahudi
sekarang bahkan tidak melakukan perkawinan antar Pariban ini lagi.
Bicara soal tiru-meniru Budaya Bangsa Israel, bukankah lebih mudah bagi suku-
suku bangsa di sekitar Tanah Kanaan (Negara Israel sekarang) untuk meniru
budaya dan adat istiadat dari Bangsa Israel. Bahkan beberapa Komunitas Kristen
tertua di dunia ada di sekitar negara Israel seperti yang tertulis di Perjanjian Baru
Alkitab, seperti jemaat di Korintus, di Antitokia dll. Ada komunitas Gereja
Ortodoks yang amat tua di Yerusalem (Tepi Barat) Palestina, komunitas Gereja
Kuno di Libanon, Gereja-gereja Kuno di Syria, Gereja Kristen Nestorian di Iraq dan
Gereja Koptik di Mesir. Tetapi fakta dan kenyataannya, tidak ada satupun dari
komunitas gereja-gereja kuno tersebut yang sanggup meniru budaya dan adat dari
Bangsa Israel.
Bukankah seharusnya mereka lebih mudah meniru dan mengcopy paste budaya dan
adat Bangsa Israel kedalam budaya mereka sendiri dibandingkan dengan Bangso
Batak yang terpisah oleh jarak puluhan ribu km dan beberapa samudera yang amat
luas serta terpisah oleh waktu selama ribuan tahun ?
Dan ada fakta menarik yang lainnya, Pemerintah Israel tidak pernah menemukan
satupun dari TEN LOST TRIBES OF ISRAEL di sekitar negara Israel itu sendiri.
Bahkan di kawasan Timur Tengah (Middle East) dan Jazirah Arab tidak ada TEN
LOST TRIBES yang ditemukan. Pemerintah Israel malah menemukan The Falasha
(Beta Israel) yang berkulit hitam di Ethopia, The Pathan (Suku Pushtun) di
Afganishtan dan Pakistan, Bnei Menashe (Suku Mirizoam) yang berkulit sawo
matang di India Timur yang berbatasan dengan Myanmar, The Kaifeng (Suku
Yahudi China) yang berkulit putih di Tiongkok, Suku-suku Yahudi Indian yang
berkulit kemerah-merahan di Benua Amerika dan lain-lain ( www.shavei.org ).
Apakah ada diantara para pembaca yang pernah mendengar selentingan bahwa
etnik Bangso Batak Toba, adalah juga keturunan bangsa Israel kuno yang hilang?
Mungkin saja tidak, karena orang-orang Batak Toba sendiri banyak yang tidak
mengetahuinya, kecuali segelintir yang memberikan perhatian terhadap hal ini.
Menurut kamus umum bahasa Indonesia Batak mempunyai arti (sastra), adalah
petualang, pengembara, sedang membatak berarti berpetualang, pergi
mengembara. Walaupun demikian orang Batak dikenali dengan sikap dan
tindakannya yang khas, yaitu terbuka, keras dan apa-adanya. Hosea 19:17:
Allahku akan membuang mereka (ISRAEL YANG MURTAD), sebab mereka tidak
mendengar Dia, maka mereka akan MENGEMBARA diantara bangsa-bangsa.
Mengapa di Sumatera, karena Sumatera adalah salah satu pulau di Hindia yang
berdekatan dengan India. Sumatera juga merupakan salah satu pulau di Lautan
Samudera Hindia.
Bandingkan Yesaya 11:11: Pada waktu Tuhan akan mengangkut pula tanganNya
untuk menebus sisa-sisa umatNya (Bangsa ISRAEL YANG MURTAD) yang
tertinggal di Asyur, dan di Mesir, di Patros, di Ethiopia, dan di Elam, di Sinear, di
Hamat dan di Pulau-pulau di Laut.
Sebagai perbandingan, Bangsa Israel memiliki 3 ciri-ciri utama: 1. Bangsa
Superior di atas suku-suku bangsa lain, 2. Memiliki ingatan masa lalu yang amat
kuat dan 3. Bangsa yang teguh memegang adat-istiadat dan budayanya. Dan
Bangso Batak (Toba) juga memiliki ketiga ciri-ciri tersebut.
Dibawah ini salah video Batak Parmalim yang sedang melakukan upacara "Sipaha
Lima" :
https://www.youtube.com/watch?v=aQYMpxEUPng
Kemiripan Budaya dan Adat antara Bangso Batak dan Bangsa Israel dapat dibagi
menjadi 4, yaitu :
1. Kemiripan Hasil/Produk Kebudayaan
2. Kemiripan Ugamo Malim dan Agama Yahudi
3. Kemiripan Adat-Istiadat
4. Kemiripan Sifat dan Karakter
1. KEMIRIPAN HASILl/PRODUK KEBUDAYAAN :
a. ULOS (Pakaian Tradisional Batak) amat mirip dengan PRAYER SHAWL OF
JEWISH, sama-sama memiliki "Rambu" (Fringe/Surai) dikedua ujungnya. Ulos
merupakan salah satu bukti utama yang tidak terbantahkan yang menunjukkan
jati diri Bangso Batak (Toba), seperti juga orang-orang Yahudi (Bangsa Israel)
yang dengan bangga menunjukkan jati dirinya dengan menggunakan "Prayer
Shawl"nya. Coba cari dengan menggunakan ompung/mbah “Google” lalu
bandingkan sendiri hasilnya.
b. Alat musik tradisional Batak (Oloan) amat mirip dengan Alat musik tradisional
Bnei Menashe (Salah satu suku bangsa yang telah diakui sebagai "Ten Lost
Tribe") yang berasal dari India Timur yang berbatasan dengan Myanmar.
c. Permainan tradisioanal Batak (Marsitekka) amat mirip dengan Permainan
tradisional Bnei Menashe (Salah satu suku bangsa yang telah diakui sebagai
"Ten Lost Tribe") yang berasal dari India Timur yang berbatasan dengan
Myanmar. Tonton dulu videonya, jika anda memang Batak (Toba) pasti akan
mengenali jenis permainan tradisional ini.
https://www.youtube.com/watch?v=vo-0aNPaJrw
d. Corak Ulos Batak amat mirip dengan Pakaian Tradisional Bnei Menashe (Salah
satu suku bangsa yang telah diakui sebagai "Ten Lost Tribe") yang berasal dari
India Timur yang berbatasan dengan Myanmar. Coba cari dengan menggunakan
ompung/mbah “Google” lalu bandingkan sendiri hasilnya.
e. Pakaian Batak Parmalim yang serba putih mirip dengan Suku Falasha (Beta
Israel) yang berasal dari Ethopia.Coba cari dengan menggunakan ompung/mbah
“Google” lalu bandingkan sendiri hasilnya.
2. KEMIRIPAN UGAMO MALIM DAN AGAMA YAHUDI :
a. Sama-sama menganut Monoteisme
b. Martutu Aek (Ritual pembabtisan dan pemberian nama seorang bayi pada hari
ketujuh kelahirannya)
c. Pasahat Tondi (Upacara kematian)
d. Samisara/Mararisantu (peribadatan setiap hari sabtu) atau Ibadah hari Sabath
e. Mardebata (Peribadatan atas niat seseorang)
f. Mangan Mapaet (Peribadatan memohon penghapusan dosa)
g. Sipaha Sada (Peribadatan hari memperingati kelahiran Tuhan
Simarimbulubosi)
h. Sipaha Lima (Peribadatan hari persembahan / kurban)
i. Subang Bolon (Pantangan besar/diharamkan memakan daging babi, kucing,
anjing, binatang-binatang liar lainnya dan darahnya)
j. Patik ( Sebagian besar dari 10 Perintah Tuhan juga ada dalam Ugamo Malim)
k. Parmalim memanggil "Mula Jadi Na Bolon" (Mula Pertama Yang Agung/The
First Almighty) Tuhan Pencipta Alam Semesta Raya sebagai Amang (Bapa) dan
Ompung (Kakek/Leluhur) mereka, mirip dengan Bangsa Israael yang juga
memanggil "Jehovah" (Alpa dan Omega) sebagai Bapa dan Kakek/Leluhur
mereka. Dan sebagian besar Batak Kristenpun masih melalukan hal ini sampai
sekarang.
l. Tolu Portibi Di Hasiangan (Pola Tiga Alam Semesta) Orang Batak membagi tiga
besar pola alam semesta, yaitu banua ginjang (alam sorgawi), banua tonga (alam
dimensi kita), dan banua toru (alam maut). Bangsa Israel kuno juga membagi
alam dengan pola yang sama.
m. Penggunaan Aminjon (Kemenyan) dalam Ritual Agama
3. KEMIRIPAN ADAT-ISTIADAT
a. Memelihara Tarombo (Silsilah), jika seorang lelaki Batak (Toba) kehilangan
atau tidak mengingat/mengetahui silsilahnya maka dia akan dipanggil "Jolma Na
Lilu" (Manusia yang tersesat/The Lost Man), bahkan dalam kasus yang terburuk
dia akan dikucilkan dari komunitasnya dan disebut sebagai "Dalle" (Batak Na
Mago/Batak yang hilang). Di dalam Tradisi Israel orang seperti itu disebut juga
"Goyim". Bangsa Israel kuno juga memandang silsilah sebagai sesuatu yang
sangat penting. Alkitab, sejak Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru sangat
banyak memuat silsilah, terutama silsilah dari mereka yang menjadi figur penting,
termasuk silsilah Yesus Kristus yang ditelusuri dari pihak bapak(angkat) Nya
Yusuf, yang keturunan Daud dan pihak ibuNya (Maria).
Marga dalam kamus Inggris Hassan Shadily dan John Echols adalah CLAN, yakni
Suku, Marga, dan KAUM. Dalam arti yang lain, Marga bias berarti Warga, dari
bahasa India (Sansekerta, kemungkinannya) . Jadi, kalau ada orang Batak
bermarga Tampubolon, berarti dia berasal dari KAUM TAMPUBOLON. Bandingkan
dengan KAUM LEWI, KAUM YEHUDAH, KAUM SIMEON dan lain-lain.
b. Menganut Sundut Ni Baoa (Patrilialisme Murni/Pure Patriach System)
c. Sistem Pinaribaan/Pariban (Baoa mangoli boru ni Tulang, Boru-Boru muli tu
anak ni Namboru), menikahi anak perempuan paman/dari pihak ibu atau
neneknya seperti yang dilakukan Jacob menikahi Lea dan Rahel putri dari Laban
pamannya dari pihak ibu (Ribka). Tetapi tidak bisa dilakukan sebaliknya "Mangoli
tu boru ni Namboru" menikahi putri bibi/saudara perempuan ayah, ini merupakan
Tongka Bolon atau Larangan besar.
d. Hasangapon (Harga Diri/Kredibilitas), Sebelum terkontaminasi dengan racun-
racun pikiran jaman modern, setiap orang Batak, terutama orang tua, cukup
menitipkan sebuah tempat sirih (salapa atau gajut), ataupun sehelai ulos,
sebatang tongkat, atau apa yang ada pada dirinya sebagai surat jaminan hutang
pada pihak yang mempiutangkan, ataupun jaminan janji pada orang yang diberi
janji. Walaupun nilai ekonomis barang jaminan bisa saja sangat rendah tetapi
barang tsb adalah manifestasi dari martabat penitip, dan harus menebusnya
suatu hari dengan merelealisasikan pembayaran hutang ataupun janjinya. Budaya
Israel kuno juga demikian. Lihat saja Yehuda yang menitipkan tongkat kepada
Tamar sebagai jaminan janji (Kej. 38).
e. Mangabia (Menikahi janda dari saudara laki-lakinya/Hierarki) dalam pertalian
semarga, Dalam tradisi Israel kuno, kita dapat membaca kisah janda Rut dan
Boas. Boas masih satu marga dengan mendiang suami Rut, Kilyon. Boas ingin
menikahi Rut, tapi ditinjau dari kedekatannya menurut garis silsilah, Boas bukan
pihak yang paling berhak. Oleh sebab itu dia mengumpulkan semua kerabat yang
paling dekat dari mendiang suami Rut, dan mengutarakan maksudnya. Dia akan
mengurungkan niatnya jika ada salah satu diantara mereka yang mau
menggunakan hak adat-nya, mulai dari pihak yang paling dekat hubungan
keluarganya hingga yang paling jauh sebelum tiba pada urutan Boas sendiri. Ya,
mardakka do salohot, marnata do na sumolhot(Baca kitab Rut).
f. Bura-Bura (Caci Maki/Vulgarisme). Setiap orang dapat marah. Tetapi caci maki
dalam kemarahan berbeda- beda pada tiap-tiap etnik. Orang Amerika terkenal
dengan serapah: son of a bitch, bastard, idiot, dll yang tidak patut disebut disini.
Suku-suku di Indonesia ini umumnya mengeluarkan makian dengan serapah :
anjing, babi, sapi, kurang ajar, dll.
Pada suku Batak makian seperti itu juga ada, tetapi ada satu yang spesifik.
Dalam sumpah serapahnya seorang Batak tak jarang memungut sehelai daun,
atau ranting kecil, atau apa saja yang dapat diremuk dengan mudah. Maka sambil
merobek daun atau mematahkan ranting yang dipungut/dicabik dari pohon dia
mengeluarka 6ea n sumpah serapahnya:, , Sai diripashon Debata ma au songon
on molo so hudege, hubasbas, huripashon ho annon !!!”. Terjemahannya kira-kira
begini:,,Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku kalau kamu tidak kuinjak,
kulibas, kuhabisi !!!”.
Robeknya daun atau patahnya ranting dimaksudkan sebagai simbol kehancuran
seterunya. Orang-orang Israel kuno juga sangat terbiasa dengan sumpah serapah
yang melibatkan Tuhan didalamnya. Vulgarisme seperti ini terdapat banyak dalam
kitab Perjanjian Lama, diantaranya serapah Daud pada Nabal. (1 Sam. 25,
perhatikan ayat 22 yang persis sama dengan sumpah serapah orang Batak).
g. Mangokal Holi atau Eksumasi (Pemindahan tulang belulang) Pada bangsa
Israel kuno hal semacam adalah kebiasaan umum. Sejarah sekuler menuturkan
bahwa tulang belulang Yusuf dibawa dari Mesir ketika bangsa ini keluar dari
sana. Juga dalam kitab lain dalam Perjanjian Lama, sekelompok masyarakat
berniat memindahkan tulang belulang dari satu pekuburan (walaupun kemudian
dihalangi oleh seorang nabi).
h. Mangandung (Meratap/Lamentation). Dari sejarah diketahui bahwa ketika
Yusuf (perdana menteri Mesir) meninggal, sanak keluarganya membayar para
peratap untuk mangandung. Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru berkali-
kali mencatat kata -kata ratapan, meratap, peratap.
i. Sundut-Sundut Ni Pamatang (Hierarki pada tubuh), Dalam budaya Batak
Simanjujung (Kepala) mempunyai posisi yang tertinggi dan Simanjojak/ Palak Ni
Simanjojak (Kaki/Telapak Kaki) mempunyai posisi yang terendah. Adalah Tongka
Bolon (Larangan Besar) menyentuh kepala seseorang dan menunjukkan telapak
kaki kepada orang lain.
j. Simangido Siamun dohot Bariba Siamun (Tangan kanan dan sisi kanan), Dalam
budaya Tapanuli, sisi kanan dan tangan kanan berbeda tingkat kehormatannya
dengan sisi kiri dan tangan kiri. Jangan sekali-kali berinteraksi dengan orang lain
melalui tangan kiri jika tidak karena terpaksa. Itupun harus disertai ucapan maaf.
Dalam Alkitab banyak tercatat aktivitas sisi `kanan’ yang melambangkan
penghormatan atau kehormatan. Yusuf sang perdana menteri Mesir memprotes
ayahnya Yakub yang menyilangkan tangannya ketika memberkati Manasye dan
Efraim (baca Kejadian 48). Rasul Paulus dalam salah satu suratnya menyiratkan
hierarki anggota tubuh ini. Juga baca Pengkhotbah 10:2, Mzm 16:8, Mat 25:33,
26:64 Mrk 14:62, Kis 7:55-56, 1Pet 3:22, dll.
k. Anak Siahaan/Siangkangan/Buha Baju/Panggoran (Anak Sulung), Dalam Adat
Batak jika seorang ayah meninggal maka anak sulung yang sudah dewasa akan
menggantikan posisinya untuk mengurus dan menafkahi keluarganya. Alkitab
ditulis dengan bahasa manusia, bangsa Israel kuno. Deskripsi tentang anak
sulung pada bangsa ini sama seperti yang ada pada suku Batak yang sekarang,
sehingga the term of the firstborn (istilah anak sulung) banyak terdapat dalam
kitab tersebut. (baca Kel 4:22, 34:20, 13:12 dan 15, Im 27:26, Bil 3:13, 8:17, Mzm
89:28, Yer 31:9, Hos 9:20, Rom 8:23, Luk 2:27, 11:16, 1Kor 15:20 dan 23, Kol 1:15
dan 18, Ibr 1:6, Yak 1:18, dll).
k. Imbar Ni Baoa dohot Boru-Boru (Perbedaan Gender antara Lelaki dan
Perempuan), Hingga sekarang posisi perempuan dalam hubungan dengan
pencatatan silsilah selamanya tidak disertakan karena perempuan dianggap milik
orang lain, menjadi paniaran ni marga yang berbeda. Hal yang sama terjadi pada
bangsa Israel kuno ; bangsa ini tidak memasukkan anak perempuan dalam
silsilah keluarga. Ada banyak silsilah dalam Alkitab, tetapi nama perempuan tidak
terdapat didalamnya kecuali jika muncul sebagai yang sangat penting seperti Rut
dan Maria (ibu Yesus). Kalaupun nama Dina disebut juga dalam Alkitab, itu bukan
karena posisinya yang penting tetapi hanya sebagai pelengkap nama- nama
keturunan Yakub yang kemudian menurunkan seluruh bangsa Israel. Dalam
Tradisi Israel, anak perempuan tidak dihitung sebagai bangsa, tetapi anak laki-
laki, red.
l. Sinamot (Mahar/Dowry), Pemberian Mahar kepada pihak keluarga pengantin
perempuan.
m. Maningkir Tangga dohot Paulak Une, Sebuah tradisi Batak Kuno untuk
memeriksa keperawanan dari seorang pengantin perempuan. Sebelum menikmati
malam pertama, ibu atau saudara perempuan dari pengantin pria akan memeriksa
keperawanan dari pengantin perempuan. Pada jaman dahulu para perempuan
Batak amat menjaga kesuciannya. Jika seorang pengantin perempuan terbukti
tidak perawan lagi, maka saat melaksanakan Adat Maningkir Tangga atau Paulek
Une dia bisa dikembalikan ke pihak keluarga besarnya.
l. Legenda Si Raja Batak dan Gunung Pusuk Buhit mirip (Nuh dan bukit Ararat)
m. Anakkonhi Do Hamoraon Di Au (Anak Adalah Harta Paling Berharga Melebihi
Apapun Di Dunia Ini). Budaya ini mirip dengan Ibunda dari Nabi Musa ketika ia
rela menjadi budak dan pembantu Ratu Mesir untuk menyelamatkan Nabi Musa
yang masih bayi. Juga seperti orang-orang Yahudi di Eropa pada masa
"Holocaust" rela mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan anak-anak mereka.
n. Partungkot Sialagundi/Tunggal Panaluan (Raja dan Pemimpin Bangso Batak
Selalu Memakai Tongkat Sebagai Perlambang Kekuasaannya). Hal ini mirip
dengan Raja-Raja dan Nabi-Nabi dalam Budaya Israel Kuno. Bandingkan dengan
Raja-Raja Jawa yang selalu menggunakan Pedang dan Keris untuk
melambangkan kekuasaannya.
p. Bangso Batak Na Jogi/Bonggal (Bangsa Batak Yang Jaya Raya/The Great
Bataknese Nation). Seperti Bangsa Israel, Bangso Batak selalu menyebut dirinya
sebagai suatu bangsa yang besar bukan sebagai suku atau etnis.
4. KEMIRIPAN SIFAT DAN KARAKTER :
a. Memiliki Hapistaron/Hamaloon (IQ/Kepandaian) diatas rata-rata dibandingkan
dengan suku-suku bangsa di sekitarnya. Ini adalah salah satu ciri utama yang
amat mirip antara Bangso Batak dan Bangso Israel. Hal ini mungkin yang
menyebabkan superioritas Bangso Batak di Indonesia.
b. Manghutur-huturhon Pamatangna/Simanjujung Ditingki Marulaon Na Badia
Manang Manortor (Suka menggoyang-goyangkan badan atau kepalanya ketika
sedang beribadah atau menari.) Ini juga salah satu ciri yang amat mirip dengan
Bangsa Israel. Ketika Orang Israel beribadah mereka akan selalu menggoyang-
goyangkan tubuh dan kepalanya.
c. Parjalang/Pangaranto Na Hasea (Perantau Yang Selalu Sukses). Sifat ini
melahirkan amat banyak perantau Batak yang sukses, di Indonesia mungkin
Bangso Bataklah perantau paling sukses mengalahkan Suku Minang, Suku Bone
dan Suku Bugis.
d. Pangula Na Ringgas Jala Na Nunut (Pekerja Keras Dan Giat Serta Pantang
Menyerah)
e. Parhata Sada (Teguh Memegang Prinsip/Pendirian dan Loyal/Setia). Mungkin
karena sifat inilah Ir.Soekarno dan Megawati memberi kepercayaan yang lebih
kepada orang Batak. Coba hitung sendiri berapa banyak politisi Batak Toba di
PDIP ?
f. Parpos Ni Roha (Selalu Percaya Diri). Sifat ini menghasilkan ribuan pengacara,
jaksa dan hakim , bahkan dikalangan pengacara Indonesia marga yang disandang
merupakan jaminan mutu.
g. Parginjang Ni Roha (Sedikit Sombong dan Arogan). Sifat yang satu ini mungkin
yang membuat orang Batak tidak begitu disukai kebanyakan orang Indonesia.
Sifat yang satu ini juga amat mirip dengan orang Yahudi sehingga tidak disukai
hampir di seluruh belahan dunia.
h. Parbarani (Pemberani aka Bernyali Tinggi). Sifat yang satu ini menghasilkan
tentara-tentara yang amat disegani di Indonesia. Bangso Batak memiliki ratusan
Jendral di TNI dan Polri. Mungkin di Indonesia Batak adalah suku yang terbanyak
memiliki Jendral, hampir setiap marga memiliki setidaknya 1 orang Jendral.
Bahkan marga Panjaitan setidaknya memiliki 10 orang Jendral, 3 diantaranya
adalah Jendral-Jendral legendaris di Kopassus dan MayJen DI.Panjaitan Sang
Pahlawan Revolusi. Dari marga saya Sianturi setidaknya ada 3 orang Jendral,
salah satunya LetJen TB Simatupang (Sianturi).
i. Parbada (Suka Berdebat dan Berkelahi). Sifat ini menghasilkan banyak preman-
preman yang disegani dan ditakuti. Salah satunya adalah sang legenda "Olo
Panggabean", bahkan Yapto S dan Yoris Raweyai saja tidak berani berhadapan
langsung dengannya ketika dia masih hidup.
j. Si Jogal Rungkung/Si Jogal Ulu (Keras Kepala dan Tegar Tengkuk). Sifat yang
satu ini merupakan salah satu ciri khas utama Bangso Batak dan Bangsa Israel.
k. Parende (Suka Menyanyi). Sifat ini menghasilkan banyak komposer besar dan
banyak juga penyanyi yang cukup handal. Suku Batak adalah suku yang paling
banyak menciptakan lagu daerah di Indonesia, jumlah lagu-lagu daerah Batak
saat ini mungkin sudah ribuan.
l. Panortor (Suka Menari). Setiap acara adat Batak pasti ada Gondang Bataknya,
sama dengan orang-orang Yahudi yang suka sekali menari bersama ketika
melaksanakan suatu upacara terutama pada acara perkawinan atau acara suka
cita lainnya.
m. Marsaor Tu Bagas (Memiliki Komunitas Yang Agak Tertutup). Sifat ini juga
amat mirip dengan orang Yahudi sekarang. Isarana (Contohnya) adalah Gereja
HKBP, Gereja HKBP adalah gereja yang sangat eksklusif dan tertutup. HKBP
tidak akan pernah menerima jemaat dari suku lain, HKBP hanya akan menerima
jemaat dari Suku Batak dan Sub Etnisnya (Nias, Karo, Fakfak, Angkola,
Simalungun dll)
n. Mangoli/Muli Holan Tu Halak Batak (Hanya Menikah Dengan Sesama Orang
Batak/Intermarriage). Sifat yang satu ini tidak perlu dipertanyakan lagi amat
mirip juga dengan Bangsa Israel.
o. Sahala Ni Hadatuon (Memiliki Talenta Keparanormalan Yang Cukup Tinggi).
Mirip denga Suku Falasha (Beta Israel) di Ethopia yang amat ditakuti karena
mempunyai banyak paranormal-paranormal yang cukup tangguh. Dari 400-an
marga Batak Toba hampir semua memiliki Datu(Dukun). Tapi ada satu yang
membedakan paranormal Batak dengan yang lain, paranormal Batak rata-rata
"Low Profile" dan amat jarang pamer kekuatan.
Jika data yang diatas itu saja dibawa kepada ahli statistik, yang tentu akan
mempertimbangkan semua aspek-aspek lain yang terkait kedalamnya,
simililaritasnya dengan tradisi bangsa Israel kuno dengan bukti autentik tertulis
dalam Alkitab, informasi sejarah sekuler, tradisi Semitik yang ada hingga
sekarang, serta kesamaan tradisi itu pada Bangso Batak setelah kurun waktu
kurang
lebih 3000 tahun, angka perbandingan untuk mengatakan bahwa suku Batak Toba
bukan keturunan Israel mungkin 1 : 1,000,000 bahkan bisa jadi lebih.
Dan yang terakhir kepada semua Orang Batak Toba, “Hea do dihilala hamu sada
panghilalaan na so tarultoppon manang na so tarhataon tarsingot tu Bangso
Israel ?” Apakah anda semua sebagai Orang Batak (Toba) pernah merasakan sebuah
perasaan aneh yang tidak bisa diungkapkan mengenai Bangsa Israel ? Dan dapat
dipastikan bahwa seluruh Orang Batak (Toba) pasti pernah merasakan hal yang
sama terhadap Bangsa Israel.
Seperti Umpasa Batak (Pepatah Kuno) yang mengatakan “Marsijouan do tondi ni
angka jolma na marsisolhot dohot Mangkuling do mudar ni angka jolma na so
marsibinotoan” yang artinya : “Jiwa dari orang-orang yang bersaudara akan saling
memanggil dan Darah mereka akan berbunyi dalam satu frekwensi yang sama,
walaupun tidak saling mengenal satu sama lain”
MULAK MA HO BANGSOKI, BANGSO BATAK BANGSOKI NA JOGI !!!!
Tulisan ini dirangkum dari berbagai sumber dan penelitian kecil-kecilan ala
kadarnya.
PAUK-PAUK MA HUDALI, PAGO-PAGO MA TARUGI
NA TADING TA ULAHI, NA SEGA TA PAULI
Horas !!!

Orang Batak wajib baca!!! Pengertian agama parmalim ( agama khas orang Batak) yang berpusat di Bukittinggi, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir

       Parmalim, Istilah Parmalim merujuk kepada penganut agama Malim . Agama Malim yang dalam bahasa Batak disebut Ugamo Malim adalah bentuk moderen agama asli suku Batak . Agama asli Batak tidak memiliki nama sendiri, tetapi pada penghujung abad kesembilan belas muncul sebuah gerakan anti kolonial.
       Pemimpin utama mereka adalah Guru Somalaing Pardede. Agama Malim pada hakikatnya merupakan agama asli Batak, namun terdapat pengaruh agama Kristen, terutama Katolik, dan juga pengaruh agama Islam .
      Agama ini tidak mengenal Surga atau sejenisnya,sepeti agama umumnya, selain Debata Mula jadi Na Bolon (Tuhan YME) dan Arwah-arwah leluhur, belum ada ajaran yang pasti reward atau punisnhment atas perbuatan baik atau jahat, selain mendapat berkat atau dikutuk menjadi miskin dan tidak punya turunan. Tujuan upacara agama ini memohon berkat dari Debata Mula jadi Na bolon (Tuhan YME), dari Arwah-arwah leluhur, juga dari Tokoh-tokoh adat atau kerabat-kerabat
adat yang dihormati, seperti Kaum Hula-hula (dari sesamanya).
      Tuhan dalam kepercayaan Malim adalah "Debata Mula Jadi Na Bolon" (Tuhan YME) sebagai pencipta manusia, langit, bumi dan segala isi alam semesta yang disembah oleh "Umat Ugamo Malim" ("Parmalim"). Agama Malim terutama dianut oleh suku Batak Toba di provinsi Sumatera Utara . Sejak dahulu kala terdapat beberapa kelompok Parmalim namun kelompok terbesar adalah kelompok Malim yang berpusat di Huta Tinggi , Kecamatan Laguboti, Kab. Toba Samosir . Hari Raya utama Parmalim disebut Si Pahasada (yaitu '[bulan] Pertama') serta Si Pahalima (yaitu '[bulan] Kelima) yang secara meriah dirayakan di kompleks Parmalim di Huta Tinggi .

Pimpinan Parmalim saat ini Raja Marnangkok Naipospos

Saat gerhana agama leluhur Batak, di Medan Medan malah merayakan tahun baru Batak (si paha sada) : ORANG BATAK WAJIB BACA!!!

Laporan Wartawan Tribun Medan / Tommy Simatupang

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Agama leluhur Batak, Parmalim akan memperingati hari tahun baru batak (Si Paha Sada) yang jatuh pada tanggal 9 Maret 2016.

Peringatan tahun baru ini berdasarkan penanggalan kelenderBatak dan perderan Matahari dan Bulan.

     Hal ini disampaikam oleh Ketua Muda-mudi Tunas Naimbaru Naposo Bulung Parmalim Medan, Porsan Sinaga. Ia menyatakan bahwa tahun baru kali ini berbeda dari biasanya.

     Hal ini senada dengan bakal terjadinya gerhana matahari yang serentak dengan perayaan Tahun Baru Parmalim.

     "Ini kebetulan saja dengan Gerhana Matahari. Namun, perhitungan Si Paha Sada dilihat dari peredaran bulan dan matahari,"ujarnya saat ditemui di Rumah Parsattian (rumah ibadah), jalan Bersih Ujung, Medan Denai, Selasa (8/3/2016).

     Pada hari esok, pertamanya tahun baru dikenal dengan nama Hartia (hari pertama dimana menjalankan tahun yang baru).

     Peringatan Si Paha Sada ( tahun baru Parmalim) sekaligus memperingati hari lahirnya satu Tuhan, Debata Si Marimbulu Bosi.

      Tak hanya itu, sebelum memasuki tahun baru, ruas Parmalim dalam mengakhiri tahun diseluruh tempat menjalani ritual Mangan Na Paet (memakan makanan yang pahit dan pedas) di tempat ibadah.

      "Sebelumnya kami puasa pukul 12.00WIB (7/3/2016) lalu buka puasa pukul 12.00WIB (8/3/2016). Puasa juga untuk menebus dosa-dosa sebelum masuk tahun yang baru."

     "Kami makan yang pahit sehari sebelum tahun baru maksudnya, agar kami merasakan bagaiamana penderitaan Raja Na Siak Bagi mengayomi umatnya,"jelasnya. (cr4/tribun-medan.com)

Thursday, March 3, 2016

Tips untuk sehat - BUAH SIRSAK PEMBUNUH KANKER

         Soursop, buah dari pohon Graviola adalah pembunuh alami sel kanker yang ajaib dengan 10.000 kali lebih kuat dari pada terapi kemo. Tapi kenapa kita t id ak tahu?
         Karena salah satu perusahaan Dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini se-rapat2nya, mereka ingin agar dana riset yang dikeluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya djual kepasar Dunia.

         Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia2, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat2 rahasia keajaiban pohon Graviola ini.
Pohonnya rendah, di Brazil dinamai “Graviola”, di Spanyol “Guanabana” bahasa Inggrisnya “Soursop”. Di Indonesia, ya buah Sirsak.Buahnya agak besar, kulitnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis2 kecut/asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau dibuat jus.
        Khasiat dari buah sirsak ini memberikan effek anti tumor/kanker yang sangat kuat,dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker.Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri,anti jamur(fungi) ,effektive melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali sistim syaraf yang kurang baik.
          Salah satu contoh betapa pentingnya keberadaan Health Sciences Institute bagi orang2 Amerika adalah Institute ini membuka tabir rahasia buah ajaib ini.Fakta yang mencengangkan adalah: Jauh dipedalaman hutan Amazon, tumbuh “pohon ajaib”, yang akan merubah cara berpikir anda, dokter anda, dan dunia mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan untuk bertahan h id up. T id ak ada yang bisa menjanjikan lebih dari hal ini, untuk masa2 yang akan datang.
Riset membuktikan “pohon ajaib” dan buahnya ini bisa :
Ø Menyerang sel kanker dengan aman dan effektive secara alami, TANPA rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.
Ø Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.
Ø Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan / penyembuhan.
Ø Energi meningkat dan penampilan phisik membaik.
Sumber berita sangat mengejutkan ini berasal dari salah satu pabrik obat terbesar di Amerika.Buah Graviola di-test di lebih dari 20 Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya.Hasil Test dari ekstrak (sari) buah ini adalah :
Ø Secara effektive memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 type kanker yang berbeda, diantaranya kanker : Usus Besar, Payu Dara, Prostat, Paru2, dan Pankreas.
Ø Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamycin dan Terapi Kemo yang biasa digunakan!
Ø T id ak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selective hanya memburu dan membunuh sel2 jahat dan TIDAK membahayakan/ membunuh sel2 sehat!
Riset telah dilakukan secara ekstensive pada pohon “ajaib” ini,selama bertahun-tahun tapi kenapa kita t id ak tahu apa2 mengenai hal ini? Jawabnya adalah : Begitu mudah kesehatan kita, keh id upan kita, dikendalikan oleh yang memiliki uang dan kekuasaan! 
Salah satu perusahaan obat terbesar di Amerika dengan omzet milyaran dollar melakukan riset luar biasa pada pohon Graviola yang tumbuh dihutan Amazon ini.Ternyata beberapa bagian dari pohon ini : kulit kayu,akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian di Amerika Selatan untuk menyembuhkan : sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan rematik. Dengan bukti2 ilmiah yang minim, perusahaan mengucurkan Dana dan Sumber Daya Manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka test. Hasilnya sangat mencengangkan. Graviola secara ilmiah terbukti sebagai mesin pembunuh sel kanker!
Tapi… kisah Graviola hampir berakhir disini.Kenapa?
      Dibawah Undang2 Federal, sumber bahan alami untuk obat DILARANG / TIDAK BISA dipatentkan.
Perusahaan menghadapi masalah besar, berusaha sekuat tenaga dengan biaya sangat besar untuk membuat sinthesa/kloning dari Graviola ini agar bisa dipatentkan sehingga dana yang dikeluarkan untuk Riset dan Aneka Test bisa kembali, dan bahkan meraup keuntungan besar.Tapi usaha ini t id ak berhasil.Graviola t id ak bisa di-kloning.Perusaha an gigit jari setelah mengeluarkan dana milyaran dollar untuk Riset dan Aneka Test.
Ketika mimpi untuk mendapatkan keuntungan besar ber-angsur2 memudar, kegiatan riset dan test juga berhenti. Lebih parah lagi, perusahaan menutup proyek ini dan memutuskan untuk TIDAK mempublikasikan hasil riset ini.
        Beruntunglah, ada salah seorang Ilmuwan dari Team Riset t id ak tega melihat kekejaman ini terjadi.Dengan mengorbankan karirnya,dia menghubungi sebuah perusahaan yang biasa mengumpulkan bahan2 alami dari hutan Amazon untuk pembuatan obat.
Ketika para pakar riset dari Health Sciences Institute mendengar berita keajaiban Graviola, mereka mulai melakukan riset. Hasilnya sangat mengejutkan. Graviola terbukti sebagai pohon pembunuh sel kanker yang effektive.

           The National Cancer Institute mulai melakukan riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. Hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel2 jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan intern dan t id ak dipublikasikan.
            Sejak 1976, Graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang dilakukan oleh 20 Laboratorium Independence yang berbeda.
Suatu studi yang dipublikasikan oleh the Journal of Natural Products menyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung d id alam Graviola,mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker Usus Besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan Adriamycin dan Terapi Kemo!
            Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah: Graviola bisa menyeleksi memillih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat t id ak tersentuh/terganggu . Graviola t id ak seperti terapi kemo yang t id ak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel2 reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh Terapi Kemo, sehingga timbul effek negative: rasa mual dan rambut rontok.
Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu membunuh sel kanker secara effektive, terutama sel kanker: Prostat, Pankreas, dan Paru2. 
Setelah selama kurang lebih 7 tahun t id ak ada berita mengenai Graviola, akhirnya berita keajaiban ini pecah juga, melalui informasi dari Lembaga2 tsb.diatas. Pasokan terbatas ekstrak Graviola yang di budi dayakan dan dipanen oleh orang2 pribumi Brazil , kini bisa diperoleh di Amerika.
Kisah lengkap tentang Graviola, dimana memperolehnya, dan bagaimana cara memanfaatkannya, dapat dijumpai dalam Beyond Chemotherapy: New Cancer Killers, Safe as Mother’s milk, sebagai free special bonus terbitan Health Sciences Institute. 
          Sekarang anda tahu manfaat buah sirsak yang luar biasa ini. Rasanya manis2 kecut menyegarkan. Buah alami 100% tanpa efek samping apapun.Sebar luaskan kabar baik ini kepada keluarga, saudara, sahabat,dan teman yang anda kasihi. So, since you know it now you can help a friend in need by letting him know or just drink some sour sop juice yourself as prevention from time to time. The taste is not bad after all. It's completely natural and definitely has no s id e effects. If you have the space, plant one in your garden.The other parts of the tree are also useful.The next time you have a fruit juice, ask for a sour sop

Jenis Ulos Batak dan Fungsinya


Orang Batak sudah dikenal sebagai "Bangso", kenapa..?
Dahulu sudah memiliki Kerajaan sendiri, Mardebata Mulajadi Nabolon ("pencipta yang maha besar"), memiliki Surat Aksara Batak, dan sudah pernah memiliki Uang tukar yakni Ringgit Batak ("Ringgit Sitio Suara"), uning-uningan namarragam ("musik"), memiliki Budaya Adat, dan mempunyai Hukum.
Namun sekarang ini sudah menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahkan orang Batak Toba sudah banyak yang tidak mengetahui bahasa daerahnya sendiri, melihat perkembangan teknologi sekarang ini, tor-tor Batak sudah banyak yang tidak mengetahuinya, bahkan dewasa ini Ulos Batak tidak dikenal jenis-jenis dan Fungsinya.2 Musa 19 ayat 10:Dung i didok Jahowa ma tusi Musa laho maho tumopot bangso i jala