Thursday, June 2, 2016

Warga Humbahas harus Kelola Biji Kopi Hasilkan Berbagai Macam Rasa

Humbahas, hetanews.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumatera Utara bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Humbang Hasundutan (Humbahas) dan Disperindag setempat memberikan pelatihan pada masyarakat pengelola kopi yang bersifat rumah tangga untuk mengolah biji kopi menjadi bubuk kopi siap saji dan menghasilkan citarasa yang khas serta bernilai ekonomi tinggi.

Pelatihan yang berlangsung selama lima hari itu bertujuan untuk meningkatkan mutu produksi dan dan pengolahan, sehingga kedepannya masyarakat mampu mengolah biji kopi menjadi bubuk kopi yang siap diminum dengan berbagai cita rasa khas Humbahas.

Kepala Disperindag Humbahas, JW Purba dikonfirmasi hetanews menjelaskan, bahwa pelatihan ini merupakan kerjasama pihaknya dengan Pemprovsu didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.

“Tujuannya untuk pengembangan pengetahuan masyarakat dalam pengolahan kopi hingga siap saji. Artinya masyarakat tidak hanya menjual biji kopi saja tetapi mampu mengolahnya sampai jadi bubuk,”terang JW Purba, Rabu (1/6/2016).

Kata JW Purba, pelatihan itu berlangsung selama lima hari dimulai Selasa 31 Mei hingga 4 Juni 2016 mendatang. “Pesertanya ada sebanyak 25 orang berasal dari Kecamatan Doloksanggul, Pollung, Paranginan, Lintongnihuta dan Baktiraja. Mereka merupakan masyarakat pengolah kopi bersifat rumah tangga,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan, dalam pelatihan itu masyarakat diajari teknis bagaimana mengolah biji kopi hingga menghasilkan cita rasa yang beda - beda. “Mereka diajari menciptakan berbagai rasa, seperti kopi rasa coklat, kopi white dan lain lain. Selain itu, mereka juga mendapat pelatihan kadar kopi sebelum digongseng,” tandasnya.

Ketua Dekranasda Humbahas, Lydia Kristin Dosmar Banjarnahor berharap, peserta serius mengikuti pelatihan tersebut, sehingga kedepan petani kopi bisa langsung mengolahnya sendiri dan mampu menciptakan kualitas dan cita rasa rasa yang enak.

“Diharapkan bubuk kopi yang dihasilkan akan disenangi konsumen dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai jual. Dengan demikian nantinya diharapkan dapat membantu perekonomian keluarga,” ujarnya.

Sebelumnya Kabid Industri Kecil Disperindag Sumut, Idayani Pane mengatakan, pelatihan itu merupakan program yang berkelanjutan untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) khusus dalam pengolahan kopi. Pelatihan itu lanjutnya merupakan salah satu misi Pemprovsu dalam pengembangan industri kecil berbasis kerakyatan.

“Usaha industri kecil itu sangat membawa andil dalam kemajuan bangsa. Pelatihan ini merupakan yang kedua kalinya diselenggarakan di Kabupaten Humbahas,” terangnya.

Seperti di Simalungun, hetanews.com - Produsen kopi siap minum asal AS, Starbucks, mengakui bahwa kopi asal Sumatera memiliki cita rasa yang spesial. Oleh sebab itu, diharapkan seluruh petani dapat menjaga dan mempertahankan kualitas tersebut demi kemajuan masyarakat.

"Sumatera's coffe is unique. The taste is very strong, very bold. We love Sumatera's coffe. The flavor of Sumatera is unique to anywhere else," ujar Andrew Linnemann, salah seorang staff tinggi Starbucks yang bertugas di Amerika, saat berkunjung ke Desa Sinaman, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (23/3).

Starbucks, kata Andrew, membeli kopi dari 30 negara. Dan mereka mengaku bangga menyajikan kopi asal Sumatera sebagai salah satu menu andalan.

"The sustainment of the community and the coffee is our greatest concern. Ensuring the community is successful. We buy coffee from over 30 countries. And we are proud to offer Sumatera's coffee all over the world,"  ujarnya.

Andrew menjelaskan, bahwa tujuan mereka datang ke Simalungun adalah untuk belajar bagaimana kopi ditanam dan dikeringkan sebelum akhirnya diolah.

"We want to understand the importance of coffee farming, the sourcing in the region of the origin," kata Andrew.

Pada kesempatan itu, para kru Starbucks nampak kegirangan. Mereka sangat menikmati sambutan dari para petani yang mengajak mereka menari, menanam bibit kopi, dan memetik buah yang telah matang.

Sebelumnya dikabarkan, puluhan staff industri kopi termahsyur asal Amerika, Starbucks, bertandang ke Nagori (desa) Sinaman, Kecamatan Pematangsidamanik, Kabupaten Simalungun, Senin (23/3/2015).

Mereka adalah staff Starbucks yang berasal dari China, Taiwan, Swiss, dan Amerika Serikat. Mereka datang dalam rangka Starbucks Origin Experience (SOE) sekaligus membuat kerjasama dengan petani kopi setempat.