PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Berawal
dari rencana peprintahan Hindia Belanda yang ingin memanfaatkan potensi danau
Toba sebagai pembangkit listrik yang mengalami kegagalan akibat gejolak
perlawanan yang terjadi di Indonesia, yang selanjutnya pada saat kedatangan
pemerintah Jepang ke Indonesia, data-data yang ditinggalakan pemerintah Belanda
diambil alih dan seterusnya dilanjutkan pembangunannya oleh Jepang.
Tekad
ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima laporan dari Nippon
Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang tentang studi kelaikan Proyek PLTA dan
Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun
dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang
dihasilkannya.
Waduk Sigura-Gura atau
disebut Bendungan Sigura-Gura
adalah bendungan yang terletak 23,3 km dari hulu Sungai Asahan (Danau Toba),
atau 8,8 km dari Bendungan Siruar atau 1 km di hilir Air Terjun Sigura-Gura.PLTA Sigura gura mulai
dibangun pada bulan Mei 1978 dan selesai bulan Desember 1981, Bendungan
Sigura-Gura berjenis struktur Beton Gravity dengan tinggi bendungan 46 meter
dari dasar Sungai Asahan, dengan volume 6.140.000 m3. Bendungan yang
dibangun oleh Jepang
ini digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik untuk Pabrik Aluminium (INALUM). Bendungan ini merupakan bendungan terbesar
di Indonesia setelah Bendungan
Sutami. Bendungan ini berfungsi untuk menjamin ketersediaan
volume air dan besarnya energi air yang diperlukan bagi pembangkit tenaga
listrik di PLTA Sigura-Gura.
1.2.Perumusan
Masalah
Dalam
laporan ini penulis akan membahas tentang komponen PLTA Sigura-gura mulai dari
Bendungan,Terowongan,Gardu dan Kontrol (Pengaturan pada PLTA).
1.3.Tujuan
Observasi
Adapun
tujuan observasi ini adalah :
1) Mengetahui dan Melihat langsung
peralatan yang ada PLTA Sigura-gura
2) Memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan
Sistem Tenaga Listrik.
1.4. Lokasi Observasi
Dalam observasi ini penulis mengambil lokasi di PLTA
Sigura-gura.
1.5. Waktu
Observasi
Penulis telah melaksanakan observasi selama sehari.
Waktu yang digunakan yaitu :
Hari :Kamis
Tanggal :07
Mei 2015
Pukul :
08.00 s/d 11.30 WIB dan 14.00 s/d 15.30 WIB
1.6. Operator
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Komponen PLTA
Sigura-gura
1. Waduk (
Bendungan )
Mulai dibangun pada bulan Mei 1978
dan selesai bulan Desember 1981, Bendungan Sigura-Gura berjenis struktur Beton
Gravity dengan tinggi bendungan 46 meter dari dasar Sungai Asahan, dengan
volume 6.140.000 m3. Bendungan yang dibangun oleh Jepang ini digunakan sebagai pembangkit
tenaga listrik untuk Pabrik Aluminium (INALUM).
Waduk
Sigura-Gura atau
disebut Bendungan Sigura-Gura
adalah bendungan yang terletak 23,3 km dari hulu Sungai Asahan (Danau Toba), atau 8,8 km dari Bendungan
Siruar atau 1 km
di hilir Air
Terjun Sigura-Gura.
Bendungan ini merupakan bendungan terbesar di Indonesia setelah Bendungan Sutami. Bendungan ini berfungsi untuk
menjamin ketersediaan volume air dan besarnya energi air yang diperlukan bagi
pembangkit tenaga listrik di PLTA
Sigura-Gura.
Bendungan ini terletak di Siruar, ± 14,5 km dari
Porsea. Bendungan ini berfungsi mengatur kestabilan air yang keluar dari danau
Toba ke sungai Asahan untuk mensuplai air ke stasiun pembangkit listrik
Siguragura sebesar 107 m3/detik. Bendungan ini berfungsi sebagai sumber air
yang stabil untuk stasiun pembangkit listrik Siguragura, terletak di Simorea, 1
km di sebelah hulu air terjun Sigura-gura atau 9 km di sebelah hilir Bendungan
Pengatur. Bendungan ini tingginya 47 m dan punggungnya 154 m.
Pintu air
merupakan salah satu komponen peralatan bendungan ini yang berfungsi sebagai
pengatur debit air yang ada di bendungan pintu air ini akan dibuka pada saat
debit air didalam bendungan sudah melewati batas debit air yang di tentukan
guna untuk menghindari tekanan air yang sangat besar yang masuk kedalam
terowongan dan agar air tersebut tidak meluap masuk kedalam terowongan untuk
memutar turbin tersebut dan ketika 2 jam sebelum pintu air ini dibuka maka
pihak Inalum akan memberikan pengumuman terhadap dilingkungan sekitar sungai asahan
agar dapat menghindari hal – hal yang tidak di inginkan dan pintu air ini
sering di buka pada saat musim hujan dimana ketika curah hujan ini
meningkat.
Gambar Pintu Air
1.
Pengatur pintu air
Pengatur pintu air ini
merupakan beberapa alat yang mengontrol pintu air ini untuk membuka maupun
menutup bahkan mengukur debit air. Pada bulan January PLTA Sigura-gura membuang
air sebanyak 240 ton/s karena air yang di bendungan sudah melewati batas yang
telah ditentukan. pengatur pintu air ini terdiri dari komponen peralatanya
sebagai berikut :
Gambar.bendungan
pengatur
Bendungan Penadah Air Siguragura
(Siguragura Intake Dam) yang terletak di Simorea dan berfungsi sebagai sumber
air yang stabil untuk stasiun pembangkit listrik Siguragura. Air yang ditampung
di bendungan ini dipergunakan di Stasiun pembangkit listrik Siguragura
(Siguragura Power Station) yang berada 200 m di dalam perut bumi dengan 4 unit
generator dan total kapasitas tetap dari keempat generator tersebut adalah 203
MW dan merupakan PLTA bawah tanah pertama di Indonesia. Tipe bendungan ini
adalah beton massa dengan ketinggian 47 meter.
Gambar. 1 Bendungan sigura_gura
Pintu air merupakan salah satu
komponen peralatan bendungan ini yang berfungsi sebagai pengatur debit air yang
ada di bendungan pintu air ini akan dibuka pada saat debit air didalam
bendungan sudah melewati batas debit air yang di tentukan guna untuk
menghindari tekanan air yang sangat besar yang masuk kedalam terowongan dan
agar air tersebut tidak meluap masuk kedalam terowongan untuk memutar turbin
tersebut dan ketika 2 jam sebelum pintu air ini dibuka maka pihak Inalum akan
memberikan pengumuman terhadap dilingkungan sekitar sungai asahan agar dapat
menghindari hal – hal yang tidak di inginkan dan pintu air ini sering di buka
pada saat musim hujandimana ketika curah hujan ini meningkat.
Gambar. 2. Pintu air PLTA
Sigura-gura
Pengatur
pintu air
Pengatur pintu air ini merupakan
beberapa alat yang mengontrol pintu air ini untuk membuka maupun menutup bahkan
mengukur debit air. Pada bulan January PLTA Sigura-gura membuang air sebanyak
240 ton/s karena air yang di bendungan sudah melewati batas yang telah
ditentukan. pengatur pintu air ini terdiri dari komponen peralatanya sebagai
berikut :
2.
Turbine, gaya jatuh air yang mendorong
baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir
angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling
digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi kenetik
yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik.
Gambar.turbin
a. Tuas
pengatur
3.
Tuas pengatur ini berfungsi untuk
sebagai salah satu pengatur pintu air
agar bisa terbuka dan tertutup dan tuas ini di lengkapi dengan beberapa motor –
motor listrik yang berguna untuk memutar tali untuk membuka ataupun menutup
pintu air tersebut dan selain motor listrik
tuas ini juga dilengkapi dengan berbagai alat lainya seperti
gulungan tali yang dirancang untuk
menarik beban dan juga dilengkapi
beberapa katrol dan lain – lain.
Gambar.3 Tuas pengatur
b.
Indikator
Dimana indikator ini merupakan
sebagai tanda atau hasil debit air yang di buang guna untuk dapat memberikan
informasi tentang air yang sudah terbuang dan agar pintu air dapat ditutup
kembali ketika sudah mencapai debit air yang sudah di tentukan.
Gambar. 4 Indikator
2.Terowongan
Skema
PLTA sigura-gura dengan terowongan
Gambar.
5 Skema PLTA sigura-gura dengan
terowongan
Dari
skema diatas dapat dijelaskan lebih rinci karena gambar diatas menjelaskan
tentang aliran air dari terowongan untuk memutar turbin tersebut yang berjarak
200 di dalam Bumi dan selanjutnya perjalanan yang menuju pusat pembangkit
dimana sebagian jalan menuju pusat pembangkit ini berbentuk terowongan yang
panjangnya mencapai 285 m. dimana pada gambar diatas garis vertikal kebawah
yang berwarna biru merupakan tempat mengalirnya air dan yang berwarna coklat
muda merupakan terowongan dan lift.
Terowongan Penghubung Access
Tunnel
Terowongan
Penghubung Access Tunnel adalah jalan masuk atau penghubung menuju titik
peralatan-peralata dibawah tanah seperti generator.Terowongan ini berfungsi
sebagai transport keluar masuknya peralatan-peralatan besar yang akan diperbaiki
atau diganti.Terowongan ini juga berfungsi sebagai jalan bagi para wisata yang
akan melihat peralatan-peralatan pembangkit didalam tanah.Panjang Terowongan
ini 908 meter dari pintu masuk sampai dengan pintu masuk ruangan
generator.Pelaksanaan pembangunan jalan penghubung ini dilakukan pada Juni 1977
dan diselesaikan secara berturut-turut pada bulan Juni dan Desember tahun 1978.
3.Kontrol
atau Pengaturan Pada PLTA Sigura gura.
Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga
ketika baling-baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar.
Generator selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi
elektrik. Generator di PLTA bekerja seperti halnya generator pembangkit listrik
lainnya.
Gambar.generator
Sistem
kendali generator PLTA Asahan
Dari keterangan gambar diatas adalah bahwa seluruh
komponen peralatan PLTA Inalum dapat dilihat atau dikontrol dari papan gambar
diatas dan juga tegangan yang dihasilkan beberapa generator tersebut terlihat
pada papan gambar diatas dan papan control ini juga berfungsi untuk
menginformasikan keadaan seluruh peralatan yang bekerja baik keadaan normal
ataupun dalam keadaan tidak normal / mengalami gangguan.
System Pengendali Debit
Air
Adapun system pengendali yang
di gunakan untuk mengendalikan debit air di Sigura gura adalah dengan
menggunakan SCADA.
SCADA atau Supervisory Control and Data Acquition adalah sebuah sistem yang dirancang untuk sebuah pengendalian dan pengambilan data
dalam pengawasan (Operator/Manusia). biasanya SCADA digunakan untuk
pengendalian suatu proses pada industri. SCADA merupakan sistem yang terdiri
dari banyak komponen penyusunnya.
Dalam aplikasinya, Subsistem penyusun SCADA
terdiri dari:
1. HMI (Human Machine Interface)
2. MTU (Master Terminal Unit)
3. RTU (Remote Terminal Unit)
4. PLC atau Device Lainnya
5. Sistem Komunikasi (Antar MTU
dan RTU)
6. Data Acquisition
Berikut merupakan gambaran umum
susunan SCADA.
HMI Adalah subsistem dari SCADA
yang berfungsi menampilkan data dari hasil pengukuran di RTU ataupun
menampilkan proses yang sedang terjadi pada keseluruhan sistem. HMI merupakan
sebuah software pada computer berbasis grafis yang berfungsi untuk mempermudah
pengawasan (Supervisory) kepada sang operator. HMI mengubah data-data dan angka
kedalam animasi, grafik/trend, dan bentuk yang mudah diterjemahkan oleh sang
operator.
MTU atau Master Terminal Unit
merupakan sebuah sistem komputer(bisa komputer bisa PLC ataubahkan
microcontroller) yang bertugas memberikan data kepada HMI dari RTU. di lain
sisi MTU ini juga bertugas mengambil data dari tiap-tiap RTU (jika RTU lebih
dari 1) untuk diterjemahkan dan di berikan ke HMI. sistem pengambilan
data dari tiap-tiap RTU disebut “Polling”. terkadang MTU dan HMI dapat
dijadikan 1 bagian, ketika MTU menggunakan komputer yang sama dengan HMI.
RTU atau Remote Terminal Unit
adalah subsistem SCADA yang berfungsi sebagai terminal-terminal (semacam
stasiun data) dari hasil pengukuran, pengendalian, pemantauan status dan
lain-lain. RTU juga berfungsi menerjemahkan, mengkonversi, menghitung sinyal
dari transducer seperti pengukuran arus listrik , Flow, Static Pressure,
Differensial Pressure, temperatur, dan lain-lain. dari hasil pengukuran
tersebut hal yang dilakukan RTU adalah melakukan kendali(jika merupakan sistem
kendali) kemudian mentransmit data ke MTU atau langsung mentransmit ke MTU jika
sistem di RTU bukan untuk pengendalian (Controlling). RTU juga dapat berfungsi
sebagai pengatur set point yang dikirimkan dari HMI/MTU ke RTU tersebut.
PLC atau Programmable Logic Controller
adalah sebuah controller logic yang dapat diProgram sesuai kebutuhan kita. PLC
pada sistem SCADA biasanya di tempatkan pada RTU, jadi PLC merupakan subsistem
dari RTU. PLC ini bertugas melakukan pengolahan/pengambilan data dari
transducer/sensor transmitter yang juga memungkinkan untuk melakukan
pengendalian pada sistem di RTU tersebut misal digunakan untuk pengaturan
bukaan Valve.
Sistem Komunikasi, merupakan sebuah cara untuk
mengkomunikasikan data dari RTU ke MTU. pada RTU yang terletak jauh dari pusat
control (MTU) maka sistem komunikasi biasanya menggunakan Radio. pada industri
tertentu ada yang lebih memilih menggunakan GSM Radio yang biasanya untuk RTU
yang sangat jauh tidak terjangkau dengan radio biasa atau bisa menggunakan
radio biasa namun harus menggunakan beberapa repeater agar radio pada RTU dapat
berkomunikasi dengan Radio pada MTU.
Proteksi Pada Generator
Generator merupakan sumber energi
listrik didalam sistem tenaga listrik, maka perlu diproteksi dari semua
gangguan jangan sampai mengalami kerusakan karena kerusakan generator akan
sangat mengganggu penyediaan tenaga listrik. Tetapi dilain pihak dari segi
selektifitas pengamanan sistem diharapkan agar PMT generator tidak mudah trip
terhadap gangguan dalam sistem, karena lepasnya generator dari sistem akan
mempersulit jalannya oprasi sistem tenaga listrik.
Gambar
Generator dengan Mesin penggerak dan Medan Penguat
PMT
generator bekerja apabila ada gangguan yang tepat ada didepan generator,
didalam generator atau pada nesin penggerak generator.
Gambar.gardu induk sigura gura
Gambar.jaringan distribusi di sigura gura
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
PLTA Sigura-gura
memiliki 4 generator yang tersusun secara vertical prancis dan yang dialiri
oleh air melalui terowongan air yang memiliki panjang 200m dari permukaan bumi
dan tiap generator ini menghasilkan 11KV dan kemudian di transmisikan maka
tegangan yang dihasilkan oleh PLTA sigura-gura mencapai 275KV, panjang Saluran
Transmisi 120 Km direntangkan oleh menara sebanyak 271 menara, yang dimana
sebagian dari tegangan ini akan disupply ke PT Inalum yang berada di Kuala
Tanjung sebagi sumber energi listrik untuk peleburan Aluminium dan aluminium
ini akan di kirim ke Jepang untuk diproduksi.
Selain sebagi penyuplai tenaga
listrik ke pabrik alumunium, PLTD Sigura-gura juga menyuplai tenaga listrik ke
masyarakat. Jika dilihat dari hasil pencapaian yang telah dicapai oleh PLTD
Sigura-gura, danau Toba masih memiliki potensi sebagai pembangkit listrik yang
belum diketahui oleh pemerintah.
PLTA sigura gura berada 200 m di dalam perut bumi dengan 4
unit generator dan total kapasitas tetap dari keempat generator tersebut adalah
203 MW dan merupakan PLTA bawah tanah pertama di Indonesia Bendungan Penadah
Air Siguragura (Siguragura Intake Dam) yang terletak di Simorea dan berfungsi
sebagai sumber air yang stabil untuk stasiun pembangkit listrik Siguragura. Air
yang ditampung di bendungan ini dipergunakan di Stasiun pembangkit listrik
Siguragura (Siguragura Power Station)
3.2.Saran
Semoga dari hasil observasi dan penjabaran
yang telah kami jelaskan dapat membantu dalam pemahaman tentang PLTA Sigura
gura dan menambah wawasan pada matakuliah Perencanaan Sistem Tenaga Listrik.Dari
penjelasan Makalah ini banyak akan kekurangan, maka dari itu kami sebagai
penyaji mohon maaf dan menerima setiap kritik dan saran demi kesempurnaan karya
ini.
DOKUMENTASI
No comments:
Post a Comment