Kapur barus

           Bangsa Batak adalah ras penutur austronesia yang datang ke
Indonesia kira-kira 2500 tahun lalu. Dalam literatur kuno, pada
awal masehi, Batak telah terkenal di Timur Tengah karena
kapur barus dan kemenyaan yang mereka beli di pelabuhan
Barus. Hal ini diperkuat karena berdirinya gereja Nestorian di
Barus pada abad ketiga. Kerajaan Batak dibawah

kepemimpinan seorang raja yang diberi gelar Sorimangaraja
pada abad keenam masehi dan pada abad kesepuluh orang
Batak tercerai berai keberbagai puak Batak sekarang karena
pelabuhan Barus dan kota Barus dibumihanguskan musuh.
Kapur barus adalah Senyawa Kimia yang ditemukan oleh orang batak di daerah barus

Kapur barus atau kamper adalah zat padat berupa lilin berwarna putih dan agak transparan dengan aroma yang khas dan kuat. Zat ini adalah terpenoid dengan formula kimia C₁₀H₁₆O.

Rumus: C10H16O

Nama IUPAC: 1,7,7-Trimethylbicyclo[2.2.1]heptan-2-one

Titik lebur: 175 °C

Titik didih: 204 °C

Massa molar: 152,23 g/mol

Kepadatan: 990,00 kg/m³

Larut dalam: Air